Kopi Sarongge, Cita Rasa dari Hutan yang Terjaga
#INFOCJR – Sarongge sebuah kampung kecil di kaki Gunung Gede. Letaknya berbatas hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, di ketinggian 1.000-1.600 mdpl. Petani umumnya menanam sayur mayur, dengan selingan pohon buah dan kopi di batas kebun mereka.
Kopi yang ditanam adalah Arabica, dari varietas Sigarar Utang, Lini S dan moyangnya : Typica. Kopi menjadi tanaman tahunan untuk menambah penghasilan mereka.
Kopi Arabica dari Sarongge, mempunyai citarasa unik. Asam yang lembut, rasa buah-buahan (fruty), dengan kekentalan (body) sedang. Rasa yang tertinggal (aftertaste) adalah buah segar yang membuat hari lebih cerah.
Citarasa ini ditunjang oleh pengolahan yang ketat menjaga mutu, sejak biji dipetik merah dan olah basah (full wash process).
Iklim sejuk, kabut dan mikro ekosistem berbatas hutan, membuat kopi Sarongge terasa berbeda.
Petani Sarongge antusias menjaga hutan mereka. Mereka adalah penggerak program penghutanan kembali sebagian area taman nasional yang pernah rusak. Mereka sadar, hutan tropis menyimpan berbagai keragaman hayati : flora dan fauna yang wajib dilindungi.
Dan, hutan yang terjaga, akan membuat kopi mereka unik rasanya. Membeli kopi Sarongge, adalah juga dukungan nyata pada upaya petani Sarongge merawat hutan di perbatasan kampung mereka. (Ditulis ulang oleh mimin @infocianjur dari @negrikopi) ***