Angka Stunting di Kecamatan Warungkondang Masih Tinggi
#INFOCJR – Angka stunting di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur masih tinggi. Ada beberapa desa dari 11 desa di sana menjadi lokus stunting.
Camat Warungkondang, Ali Akbar mengatakan, ada saat ini memang berdasarkan data yang kami peroleh di Kecamatan Warungkondang terdapat beberapa desa yang menjadi lokus stunting.
“Dari 11 desa itu ada lebih dari dua desa yang menjadi lokus stunting. Ini memang menjadi PR bagi kami termasuk juga bahan evaluasi, termasuk juga penyampaian yang tadi disampaikan pada saat rapat evaluasi tentang stunting di tingkat kabupaten,” kata dia baru-baru ini.
Camat mengungkapkan, data terkahir yang diperoleh saat ini berdasarkan laporan terkahir menurun di angka 6.
“Untuk pastinya nanti kami cek kembali. Tetapi yang jelas kami akan berkoordinasi dengan pihak KB, dengan puskesmas, dan seluruh satgas yang terlibat di tingkat kecamatan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kasus stunting yang paling besar di Kecamatan Warungkondang ada di Desa Bunisari. Perkembangannya pada saat ini tidak berbeda dengan sebelumnya.
“Hanya saja kalau berdasarkan pantauan kami kemarin, dan juga laporan yang kami terima sudah dilakukan berbagai upaya,” kata dia.
Berbagai upaya yang dilakukan diantaranya pendampingan yang dilakukan oleh para kades posyandu, tenaga medis, termasuk juga pihak kecamatan merekomendasikan dari desa untuk menganggarkan, untuk pemberian makanan tambahan dan lain-lain.
“Mudah-mudahan di evaluasi selanjutnya kita bisa mengalami penurunan. Apabila dilihat dari persentase, kan memang kita itu untuk dana desa tahun 2022 ada ketentuan yang 40 persen untuk BLT, 20 persen untuk ketahanan pangan, 80 persen untuk Covid-19. Berarti desa memang memiliki keleluasaan untuk mengalokasikan yang sebesar 32 persen,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang menyusun dan merumuskan, serta diharapkan dari 32 persen itu setidaknya bisa sampai 5 persen untuk bisa mengatasi masalah stunting atau lebih di Kecamatan Warungkondang.***(Ghienz)