Didukung Milennial Melek Politik, Golkar Jabar Percaya Diri Menang Pemilu 2024
#INFOCJR – Partai Golkar Jabar makin yakin bisa mendapatkan suara yang signifikan pada Pemilu 2024 karena mendapat dukungan sangat besar dari kaum Milennial yang melek politik.
Demikian disimpulkan dalam sebuah diskusi ‘Milennial Talks #mudabelajarpolitik’ yang diinisiasi kaum muda Partai Golkar Garut di Fave Hotel Garut, Minggu malam (24/4/2022).
Dalam diskusi yang menghadirkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, Sekretaris MQ Iswara dan Ketua Harian Daniel Mutaqien Syafiuddin itu disebutkan, masalah serius anak muda saat ini adalah soal masih rendahnya ketertarikan mereka pada politik. Padahal dalam kehidupan sehari-hari semuanya ditentukan oleh hasil kebijakan politik.
“Ini masalah serius betapa minimnya saat ini ketertarikan generasi Milennial pada politik, padahal di negara maju yang sudah mapan ketertarikan pada politik sangat tinggi,” kata Kang Ace, begitu Ketua DPD Golkar tersebut disapa akrab warga Jabar.
Tingkat identifikasi warga terhadap politik di Indonesia termasuk di Jawa Barat menurut pantauannya, kata Kang Ace, masih cukup rendah. Berbeda dengan di negara maju seperti di AS identifikasi warga terhadap politik selalu sangat tinggi.
“Politik itu mengatur banyak hal. Setiap hal yang terjadi karena putusan politik. Intinya millennial harus terlibat dengan politik. Harus mau terlibat dalam melakukan perubahan dan karena itu kaum muda harus berani masuk partai politik,” kata Kang Ace.
Namun demikian sebut Kang Ace, tidak seluruh yang diidealisasikan bisa sesuai harapan. Sebab itu dalam politik selalu ada negosiasi dan kompromi.
“Kita harus terus belajar politik, masuk politik dan jangan dijauhi karena politik sejatinya mengatur kehidupan kita semua,” sebut Kang Ace.
Terpisah Ketua Harian DPD Partai Golkar Jabar, Daniel Mutaqien Syafiuddin, mengungkapkan, proyeksi partai kedepan yang akan terus bisa survive adalah partai yang mendapat dukungan kaum Milennial.
“Alhamdulillah selama ini dalam kepengurusan Partai Golkar baik di tingkat pusat maupun di DPD Jabar, lebih dari 60 persen telah diisi oleh anak-anak muda.
“Kenapa demikian?, karena Partai Golkar butuh pemikiran yang fresh dari anak-anak muda ini. Karena mereka adalah pemilik masa depan,” kata Daniel.
Sementara itu pembicara lain, MQ Iswara, mengatakan setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Perubahan adalah keharusan dan sesuatu yang pasti terjadi.
“Pemuda adalah pemilik perubahan itu, yang akan membawa arah bangsa dan dunia ini ke depan. “Mulailah anak muda bergerak sejak sekarang. Milenial jangan pernah ragu. Waktunya melakukan sesuatu yang harus dilakukan,” kata Iswara disambut riuh tepuk tangan lebih dari seratus hadirin yang terdiri anak-anak muda itu.
Sebagai informasi dalam teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, ada 5 generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya, yaitu Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964; Generasi X, lahir 1965-1980; Generasi Y, lahir 1981-1995, sering disebut generasi millennial; Generasi Z, lahir 1996-2010 (disebut juga iGeneration, GenerasiNet atau Generasi Internet serta Generasi Alpha, lahir 2011-2025. Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuhkembangan kepribadian.
Sementara Generasi Milennial adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 1995 masehi. Generasi ini disebut juga dengan sebutan generasi Y, yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, video games, dan smartphone.
Ungkapan Generasi Milenial mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging. Mereka juga suka main game online.***
(Riswandi)