EDITORIAL : Restorasi dan Mutasi

 EDITORIAL : Restorasi dan Mutasi

Bupati Cianjur, H. Irvan Rivano Muchtar, tengah memberikan SK pengangkatan Drs Ahmad Danial, M.Si yang mengisi jabatan Asisiten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Daerah bersama 52 pejabat yang dilantik lainnya di Pendodpo Pemkab Cianjur, Rabu (9/8/2017) / @humascianjur




Oleh : Yusep Sumantri
Direktur Inside ⎮@infocianjur

#EDITORIAL – Mutasi dan Rotasi adalah keniscayaan dalam sebuah organisasi. Ilmu manjemen sumberdaya manusia menerangkan demikian. Pun di dalam lingkungan birokrasi atau pegawai negeri sipil. Pelaksanannya sesuia dengan kebutuhan dan jalannya roda organisasi. Bisa dua sampai tiga kali dalam setahun.

Di lingkungan pemerintah daerah Cianjur kemarin (9/8/2017) 52 PNS mengalami proses mutasi dan rotasi. Ada yang promosi ada pula yang demosi. Saya tidak akan berbicara soal indikator promosi dan demosi. Karena kedua hal tersebut bisa sangat panjang dalam pembahasannya. Beragam alasan dikemukan mulai dari soal kinerja sampai subjektifitas pemimpin.

Bagi saya yang menarik dari proses rotasi dan mutasi kemarin ialah sambutan atau pidato Bupati sebelum pelantikan. Ada tiga poin yang menurut saya perlu dijadika catatan bagai para pembantunya. Pertama, pejabat baru harus jadi solusi dari pemerintahanya, bukan bagian dari beban masalah. Kedua, jadi pelayan masyarakat bukan jadi beban masyarakat, ketiga, bupati perlu orang-orang soleh bukan orang salah.

Kita tahu dari banyak hasil penelitian bahwa umumnya kinerja birokrasi di kita masih jauh dari harapan. Kinerjanya menegasikan asas profesionalisme. Mereka lebih suka dilayani daripada melayani. Oleh karena itu ketiga perintah bupati dalam pelantikan mengisyaratkan bahwa birokrasi di lingkungan Cianjur harus keluar dari streotyping birokrat pada umumnya.

Semangat Restorasi

Restorasi dalam KBBI V sering didefinisikan sebagai pengembalian atau pemulihan keadaan semula. Birokrasi sejatinya adalah instrument untuk mempermudah jalan mencapai tujuan pemerintahan namun pemaknaan tersebut kini sudah jauh melenceng dari makna sejatinya.

Maka wajar dalam pidatonya bupati menegaskan bahwa saya perlu orang-orang yang menjadi bagian solusi. Bupati saangat sadar betul sebagai pemimpin bahwa jika birokrat tidak jadi solusi maka tujuan pembangunan yang ia impikan yakni Cianjur lebih maju dan agamis sudah sangat yakin tidak akan tercapai.

Restorasi bagi kalangan birokrasi menjadi bagian dari upaya pemulihan dan gerakan birokrat Cianjur. Seorang birokrat sejatinya jadi role model atau tauladan bagai masyarakat dalam pidato bupati lebih jauh mungkin Cianjur membutuhkan birokrasi yang soleh bukan salah. Karena bagaimaapun seorang birokrat itu akan jadi daya ungkit perubahan bagi Cianjur. Wallhu’alam bishaawab.




infocianjur

http://infocianjur.dev

dari Cianjur untuk Indonesia