Jemaah Gagal Umroh Karena Kemacetan di Puncak, Kini Diberangkatkan

#INFOCJR – Jemaah umroh Asal Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam Travel Indojava, kini mulai diberangkatkan, setelah sebelumnya gagal berangkat karena terhambat oleh kemacetan di kawasan Puncak Cianjur.

Sebanyak 23 jemaah umrah asal Cianjur diberangkatkan dari Cianjur pukul 02.20 WIB. Mereka diberangkatkan lebih awal untuk antisipasi kemacetan di jalan.

Pimpinan Travel Indo Java Cianjur, Dadang Hidayat mengatakan, puluhan jemaah umroh yang sebelumnya gagal berangkat kembali diberangkatkan ke tanah suci.

“Insya Allah kita akan berangkat dari sini menuju bandara Soekarno Hatta, istrahat shalat subuh di Res area Ciawi, sampai di Bandara kita akan menunggu jadwal penerbangan, jamaah tidak akan dibawa kemana-mana,” ujar Dadang, Minggu (16/10/2022) dini hari.
Dadang mengatakan, Jemaah diberangkatkan lebih awal karena ditakutkan kembali terjebak macet para Jemaah pun lebih baik menunggu di Bandara.

“Jemaah akan terbang dari Bandara Soekarno Hatta pukul 17.50 WIB, dan diperkirakan akan sampai sesuai jadwal adalah pukul 23.20 waktu Jeddah. Jadi 9 jam 30 menit sampai,” kata dia.
Dadang juga memastikan untuk keberangkatan kali ini dipastikan tidak ada hambatan, karena keberangkatan kemarin pun hambatan hanya di jalan terjebak kemacetan.
“Dan insya Allah di sana tidak akan ada apa-apa, karena jemaah diberangkatkan lagi oleh travel. Dan tidak ada pungutan sepeser pun, semua didanai oleh travel, oleh saya sendiri semuanya,” tuturnya dia.

Dadang menuturkan, total jemaah yang sebelumnya gagal berangkat ada sebanyak 23 jemaah. Dadang juga berharap agar para jemaah diberikan kelancaran dalam beribadah dan diberikan kesehatan.

“Total jemaah, yang tertinggal kemarin 23 jemaah, ditambah saya memberangkatkan kakak saya dua orang, jadi yang sekarang berangkat 25 orang,” katanya.

“Harapan untuk keberangkatan kali ini Minggu kemarin kita tertinggal pesawat, hari ini lancar, jemaah pada sehat, ibadahnya di sana lancar. Dan semoga jemaah semuanya bisa meraih umrah uang makbulah,” imbuhnya.***(Ghienz)