Lukisan ‘Kakek Tua Tertawa’ Karyanya Dibeli Presiden Jokowi, Apa Kata Jaja Ilalang?

 Lukisan ‘Kakek Tua Tertawa’ Karyanya Dibeli Presiden Jokowi, Apa Kata Jaja Ilalang?

Presiden Membeli Lukisan Karya Pelukis Cianjur Rp. 10 Juta




#INFOCJR – Lukisan ‘Kakek Tua Tertawa ” karya pelukis terkemuka Cianjur, Jaja Ilalang, ternyata cukup menarik perhatian Presiden Joko Widodo saat pembukaan Taman Alun-alun Cianjur, Jum’at (8/2/2019) lalu. Saat itu Jokowi langsung meminta ajudannya untuk membungkus lukisan dengan harga Rp. 10 Juta itu.

“Alhamdulillah beliau mengapresiasi karya saya, beliau bilang tertarik. Tanpa menawar beliau langsung membayar lukisan saya seharga Rp. 10 juta,” kata Jaja seperti dikutip sejumlah media massa yang melakukan peliputan acara kunjungan kerja Presiden ke Cianjur saat itu.

Jaja dan sejumlah pelukis Ciajur kala itu tengah menggelar acara Live Performance Art di Taman Alun-Alun Cianjur. “Kita tentu bangga karya anak Cianjur lukisannya bisa dikoleksi Presiden,” kata Jaja.

Jaja Ilalang dan Lukisannya yang Dibeli Jokowi Rp. 10 Juta / Foto : Yusup Gigan

Jaja mengatakan, dia mengerjakan lukisan itu sekitar 1,5 jam. “Tadi sempat jeda salat Jumat. Setelah salat, lanjut sebentar dan selesai, langsung dibeli sama Presiden,” katanya.

Sejumlah tanggapan di linimasa juga ramai membicarakan soal lukisan karya Jaja ini. Salah satunya dari Yusup Gigan seorang seniman dan penyair asal Cianjur. Dalam postingan di akun facebooknya, Gigan memberikan tanggapan, ” Hari ini Presiden Jokowi membeli lukisan perupa Cianjur Zaza Ilalang. Ada 2 lukisan yang dilirik Presiden Jokowi. Lukisan Penari dan Lukisan seorang Lelaki Tua,” tulis Gigan.

Lukisan Kakek Tua karya Jaja Ilalang Pelukis Cianjur (Foto : Yusup Gigan)

Sebelum memilih lukisan itu, masih tulis Gigan, Presiden bertanya kepada Teten Masduki perihal lukisan mana yang lebih disukai. Teten Masduki menunjuk lukisan Penari. Tetapi Presiden Jokowi lebih memilih lukisan Lelaki Tua. Banyak orang yg berkata bahwa lukisan Penari lebih baik dari lukisan Lelaki Tua.

“Dua jam setelah peristiwa itu di Ruang Lukis saya bilang kepada teman-teman pelukis. Bahwa yang dilihat Jokowi bukan sekadar estetika belaka. Tetapi ada ruang bawah sadar Jokowi kenapa lebih memilih Lelaki Tua itu. Ruang bawah sadar itu adalah ruang perjumpaan ketika batin tiap hari berhadapan dengan persoalan bangsa. Atau mungkin penilaian estetika Jokowi justru harus kita akui melebihi kita semua,” sambungnya. Bagaimana menurut kalian?. (DEON)

 




infocianjur

http://infocianjur.dev

dari Cianjur untuk Indonesia