Pemkab Cianjur Siaga Satu Bencana

 Pemkab Cianjur Siaga Satu Bencana



#INFOCJR – Menyusul banyaknya bencana yang marak terjadi akhir-akhir ini akibat dampak cuaca buruk, Pemerintah Kabupaten Cianjur menerapkan status siaga satu sesuai dengan regulasi kebencanaan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat kejadian kebencanaan dari bulan Januari hingga November terhitung 149 telah terjadi, diantaranya banjir sebanyak 26 kejadian, tanah longsor 102, puting beliung 18, abrasi 1 dan pergerakan tanah 1 kejadian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Cianjur Taufik Zuhrizal mengatakan, Kabupaten Cianjur saat ini telah berstatus siaga satu bencana.

“Untuk statusnya siaga satu sesuai dengan ketetapan Pemerintah Provinsi Jabar dan kita kabupaten tentu harus menginduk ke provinsi,” ujar Taufik, Selasa (16/11/2021).

Taufik menjelaskan, resiko bencana Cianjur saat ini berada di indeks resiko bencana nasional rangking 4 dan untuk provinsi rangking 1. Selain itu di 32 kecamatan, 354 desa dan 6 kelurahan semua memiliki potensi kebencanaan, walaupun tiap kecamatan itu berbeda-beda potensi kebencanaannya.

“Kita tau dari mulai utara cianjur sampai ke selatan cianjur itu memiliki resiko bencana, 10 kebencanaan di kabupaten cianjur ada,” tuturnya.

Menurutnya wilayah, utara Cianjur hingga memiliki potensi bencana gunung berapi, gempa bumi, pergerakan tanah, longsor dan banjir bandang

“Contohnya, di Karangtengah dan Haurwangi itu sudah padat penduduk, masyarakatnya tidak begitu ramah dengan lingkungan sehingga beberapa kejadian mengakibatkan banjir,” tuturnya.

Ia menjelaskan, wilayah Cianjur Selatan juga memiliki potensi bencana seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, angin puting beliung hingga tsunami.

“Ke selatan mulai dari cibeber potensi banjir, pergerakan tanah, longsor, puting beliung dan ditambah potensi tsunami seperti Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta,” jelasnya.

Taufik menerengkan, beberapa bencana dapat dicegah tidak hanya oleh Pemkab Cianjur namun harus serta merta dengan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.

“Antisipasi dengan kesadaran masyarakat selalu waspada dan siaga. Misalnya jika insensitas hujan tinggi melebihi satu jam, masyarakat segera mengevakuasi diri mandiri yang berada di daerah rawan ke tempat aman,” imbuhnya.

Bupati Cianjur, H. Herman Suherman meningkatkan, agar masyarakat dapat terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

“Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, maka masyarakat yang tinggal di lereng atau tebing atau di aliran sungai harus evakuasi diri ke tempat yang lebih aman,” imbuhnya.***(Ghienz)




infocianjur

http://infocianjur.dev

dari Cianjur untuk Indonesia