Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Lebih Berpeluang Mendapat Dukungan Warga Jabar

 Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Lebih Berpeluang Mendapat Dukungan Warga Jabar

{“subsource”:”done_button”,”uid”:”62AE5BB9-0085-4F80-8031-EBACA7031D50_1624716915317″,”source”:”other”,”origin”:”gallery”,”source_sid”:”62AE5BB9-0085-4F80-8031-EBACA7031D50_1624716915322″}




#INFOCJR – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju, Airlangga Hartarto, lebih berpeluang mendapat dukungan masyarakat Jawa Barat jika yang bersangkutan dicalonkan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Sebab selain dikenal sebagai tokoh Jabar, Airlangga juga merupakan cucu dari salah satu pejuang kemerdekaan asal Sukabumi R.H. Didi Sukardi.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi bersama insan pers dan para relawan secara terbatas yang diselenggarakan Relawan Nasional Sahabat Airlangga di Hotel Horison Sukabumi, Sabtu (26/6/2021).

Deden Nasihin, Koordinator Nasioanal Sahabat Airlangga saat diwawancarai awak media, Sabtu (26/6/2021).

Dalam diskusi yang dipandu Direktur Equivalent Media Tech, Saep Lukman, tersebut, dan menghadirkan pembicara antara lain Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin, Direktur Dapur Wawasan Jawa Barat, Royke Taufan Maulana dan tokoh agama setempat KH.Yandi Muhammad Lutfi itu para pembicara sepakat sosok Airlangga sebagai ‘King Maker’ yang paling diperhitungkan dalam perhelatan Pilpres 2024 selain Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Salah seorang tokoh besar kita, pemimpin partai besar di tanah air, yakni Airlangga Hartarto, telah memberikan isyarat betapa pentingnya bangsa ini bergerak dan bersatu menyongsong era baru Indonesia kedepan yang lebih maju dan bermartabat,” kata Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin, disela-sela acara diskusi tersebut.

Sebagai orang yang dilahirkan dan dididik dalam lingkungan pejuangan, Airlangga, kata Deden, telah memperlihatkan kesuksesan gemilang dalam pengabdiannya selama ini. Ia telah bekerja tanpa menebar dan memungut citra namun senantiasa berpikir tentang Indonesia yang lebih besar.

“Bagi warga Jawa Barat khususnya Sukabumi, Airlangga menteri yang saat ini memiliki kesibukan luar biasa menangani Covid-19 dan sering menyempatkan untuk berziarah ke makam kakeknya di TPU Ciandam, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, bukanlah sosok yang asing,” sambung Deden.

Kakek Airlangga, yakni Didi Sukardi, sebut Deden, telah diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Sukabumi. Bahkan salah satu paman Airlangga dan juga anak H.R. Didi Sukardi yakni Letkol Edi Sukardi tercatat sebagai pemimpin dalam pertempuran Bojongkokosan yang terjadi di Sukabumi, 9 Desember 1945.

“Kita tahu pertempuran Bojongkokosan diperingati sebagai Hari Juang Siliwangi. Dalam pertempuran Bojongkokosan, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan berbagai spektrum laskar rakyat berhasil mencegat tentara Inggris. Sebanyak 73 anggota TKR gugur, begitu juga lebih dari 80 orang tentara Inggris tewas,” sambung Deden Nasihin.

Pembicara lainnya Royke Taufan Maulana melihat sosok lain Airlangga sebagai tokoh politik nasionalis pancasilais yang memiliki keberpihakan pada kemandirian ekonomi bangsa. Sementara KH. Yandi Muhammad Lutfi mengupas tentang perspektif politik identitas, Islam politik dan politik Islam yang akan mewarnai Pilpres 2024 mendatang.***

(Dede Komarudin)




infocianjur

http://infocianjur.dev

dari Cianjur untuk Indonesia