Kartini dan Ibu Siti Jenab
#INFOCJR – Setiap 21 April kita selalu diingatkan pada sosok salah satu perempuan hebat yang membawa terang Indonesia khususnya kaum wanita.
Raden Ajeng Kartini, begitu perempuan yang lahir di Jepara 21 April 1879 itu dikenal. Lagu Ibu Kita Kartini karya WR Supratman membuat kita selalu akrab dengan Kartini, perempuan pribumi yang melalui surat-suratnya menggegerkan jagat nusantara di zamannya. Habis Gelap Terbitlah Terang.
Kebaya yang dikenakan Kartini hingga kini selalu dilombakan terutama oleh para ibu sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok sang pejuang – sekaligus katanya – sebagai sarana melestarikan budaya bangsa.
Banyak cerita soal Kartini diulas setiap jatuh harinya. Walaupun ada banyak Kartini lain yang juga perannya tak kalah hebat dari Kartini asal Jepara itu. Salah satu Kartini lain itu adalah Ibu Siti Jenab.
Siapa dia? ibu Siti Jenab atau Nyi Raden Siti Djenab Djatradidjaja, lahir di Cianjur tahun 1890 dan meninggal tahun 1951. Jenab dikenal sebagai perempuan Cianjur yang dicatat sangat berjasa bagi dunia pendidikan di Cianjur. Sekolah Kautamaan Istri yang ia dirikan hingga kini masih ada, meskipun pada akhirnya berganti nama menjadi SD Negeri Ibu Jenab I Cianjur. Lokasinya di Jl. Siti Jenab persis depan Kantor Pegadaian tak jauh dari Kompleks Pendopo Bupati dan Alun-alun Kabupaten Cianjur.
Kini SDN Ibu Jenab I sudah pindah tempat juga. Konon pada lokasi semula akan dibuat perpustakaan Siti Jenab. Sayang hingga kini Perpustakaan Siti Jenab masih belum rampung sehingga sempat menyisakan keprihatinan banyak pihak, terutama dari kalangan seniman, budayawan dan tokoh pendidikan setempat.
Atas jasanya kepada dunia pendidikan dan memajukan perempuan, Siti Jenab diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh pakar sejarah Jawa Barat Profesor Nina Herlina Lubis bersama Lutfi Yondri dari Dewan Cagar Budaya Jabar, pada 14 Februari 2018. Usul ini didukung penuh oleh PLT Bupati Cianjur H. Herman Suherman dan sejumlah tokoh sejarah, pendidik dan tokoh seni budaya serta masyarakat Cianjur lainnya.
Sempat ada yang berseloroh, seandainya Siti Jenab ini bukan dari Cianjur mungkin sudah ada lagunya, Ibu Kita Siti Jenab.***