Kepala Seorang Pemuda di Cianjur Tertancap Besi
IMFOCJR – Nasib naas, menimpa salah seorang pemuda yang terlibat di proyek konstruksi Jembatan Cihonje, di Kampung Jatiwangi, Desa Sukajaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur.
Pasalnya ia mengalami kecelakaan dengan tertusuk besi ulir sepanjang 12 inc di bagian kepala.
Seorang Pemuda tersebut bernama Muhamad Cep Rosad (21), hingga saat ini masih dirawat dan dijadwalkan akan dioperasi di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (22/10/2021) pagi.
Ia sebelumnya tiba di IGD RSUD Cianjur, pada Kamis (21/10/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB dengan keadaan besi masih mencap di kepala.
Kepala Desa Sukajaya, Amat, mengatakan bahwa kronologisnya berawal saat Cep Rosad yang merupakan anggota Karang Taruna setempat diperbantukan di proyek jembatan untuk mengatur arus lalulintas di jembatan darurat.
“Dari keterangan yang saya dapat ia hendak duduk di sebilah kayu kaso, namun nahas kayunya patah hingga ia jatuh hilang keseimbangan,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat 22 Oktober 2021.
Amat menduga, saat korban jatuh, bagian kepala Cep Rosad mengenai besi ulir 12 inch di bagian bawah konstruksi jembatan.
Ia menuturkan, agar cepat mendapat perawatan, pemerintah Desa Sukajaya bersama pihak developer kemudian membawa korban ke RSUD Sayang Cianjur.
“Pihak developer bersama pemerintah desa dan keluarga semalam sudah mengantarkan Cep Rosad ke rumah sakit. Saya mendengar pagi ini ia akan dioperasi, saya sudah minta keluarga untuk tak menumpuk menunggunya bergantian,” kata Amat.
Ia menjelaskan, pihak developer pun akan bertanggungjawab atas kejadian kecelakaan tersebut.
“Semalam selain dari developer juga ada perwakilan dari pihak kepolisian dan TNI,” jelasnya.
Ia berharap, Cep Rosad segera pulih dan tak ingin ada kejadian terulang kembali menimpa warganya.
“Mudah-mudahan operasinya berjalan lancar pada hari ini. Seperti diketahui proyek anggaran pembangunan Jembatan Cihonje berasal dari Dinas PUPR Cianjur,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi, Pemuda tersebut kini sudah dirujuk ke rumah sakit hasan Sadikin Bandung.***(Ghienz)